Persiapan penulisannya telah dimulai dengan menggali sejarah dari sejumlah nara sumber dan tokoh sepuh mengenai pemerintahan definitif sejak awal hingga sampai pada keadaan sekarang. Pengumpulannya disertai menggali histori dengan mengumpulkan cerita yang mencakup tradisi dan budaya.
Terkait dengan gerak pembangunan di sektor ekonomi, eko setyno menyampaikan gagasan hendak membangun sebuah kawasan semacam rest area.
“Desa kami berada di jalur wisata sekaligus Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). Ada lahan tanah kas desa yang kami mintakan ijin alih fungsi,” tuturnya.
Ditambahkan, lahan yang rencananya akan diisi bangunan tempat ibadah, toilet umum, serta ruko-ruko penyedia kuliner lokal tersebut memiliki luas sekitar 2,5 hektar.
Gagasan tersebut muncul melihat kenyataan bahwa jalur yang melintasi wilayahnya cukup ramai saat akhir pekan. Bahkan, lalu lintas akan semakin padat jika JJLS telah difungsikan kelak.
Camat Watulimo Edi Santoso mengaku mendukung adanya gagasan tersebut. Desa Gemaharjo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek memang tidak memiliki pantai, namun akses jalan yang menghubungkan wilayah luar dengan pantai melalui desa tersebut.
“Oleh karena itu dapat dioptimalkan keberadaan tanah kas desa di pinggir JJLS dengan membuat rest area dan membangun fasilitas umum sekaligus disajikan kuliner khas serta atraksi seni dan budaya dengan harapan kedepan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” harap eko.
Dalam kesempatan yang sama, Camat Watulimo memberikan tanggapan positif atas gagasan yang dilontarkan. Optimalisasi tanah kas desa untuk pemberdayaan ekonomi warga merupakan terobosan yang baik.
“Peluang ramainya lalu lintas wisatawan serta keberadaan tanah kas desa yang belum tergarap optimal patut digarap serius. Kecamatan dan desa harus bersungguh-sungguh,” himbaunya. (eko)